Senin, 13 Februari 2012

Uji Nyala Kation Logam Alkali dan Alkali Tanah


1.    Tanggal     : 01 januari 2012
2.    Tujuan       :  mengamati dan mengidentifikasi warna nyala kation logam Alkali dan alkali tanah
3.    Teori Dasar :
Unsur
Warna nyala
unsur
Warna nyala
Litium
Merah
Berlilium
putih
Natrium
Kuning
Magnesium
Putih
Kalium
Ungu
Kalsium
Jingga-merah
Ribidium
Merah
strontium
Merah
Sesium
Biru
barium
Hijau

4.   Alat dan Bahan :
Ø  Kawat platina atau kawat nikrom
Ø  Pembakar busen
Ø  Kaca arloji
Ø  Kaca kobalt
Ø  HCl pekat
Ø  LiCl
Ø  NaCl
Ø  KCl
Ø  CaCl2
Ø  BaCl2
Ø  MgCl2

5.    Cara Kerja :
Ø  Tarulah sedkit zat (3-4 mg) ke dalam kaca arlogi
Ø  Tetesi dengan HCl pekat, kemudian larutkan
Ø  Celupkan kawat platina ke dalam larutan tersebut kemudian bakar pada pembakar busen
Ø  Amati warna nyala api
Ø  Unuk klium, warna nyalanya dapat dilihat secara lebih jelas menggunakan kaca kobalt
UNSUR
DI BAKAR DENGAN API
Licl
HIJAU
HIJAU
MERAH
KUNING
JINGGA
Kcl
UNGU
6.   Data  :







7.     


Analisa Data  :
1. Bagaimana terbentuknya warna nyala tersebut ? jelaskan!
2. Dari warna nyala nya yang bervariasi, apa kegunaan warna senyawa tersebut !
Untuk membuat kembang api

Kesimpulan  :
Warna nyala yang di hasilkan sesuai dengan warna yang terdapat di teori dasar kecuali pada unsure Litium. Litium seharusnya berwarna merah, tetapi pada percobaan justru malah menghasilkan warna hijau. 











Mengamati Reaksi Redoks Spontan


1.        Tanggal : 25 januari 2012
Tuj  Tujuan :  Untuk Mengetahui Reaksi Redoks Spontan
4.      Teori Dasar :
Ø Deret volta
Merupakan urutan unsur-unsur yang di susun berdasarkan data potensial reduksi.  Berikut ini unsur yang dapat di hapal berdasarkan urutan potensial reuksinya.
LI K Ba Ca Na Mg Al Mn Zn Fe Ni Sn Pb(H)
Cu Hg Ag Pt Au

Ø Esel
Esel = E+ - E-
E+ = potensial sel yang lebih positif
E- = potensial sel yang lebih negatif

5.      Alat dan Bahan :
Ø Gunting
Ø 2gelas kimia
Ø Lempeng logam tembaga
Ø Lempeng logam zink
Ø Serbet
Ø Larutan CuSO4
Ø Larutan ZnSO4
Ø HCl

6.      Cara Kerja :
Ø Siapkan 2 gelas kimia ukuran 500ml.
Ø Masukan kurang lebih 50ml larutan CuSO4 0,1M ke dalam gelas kimia 1
Ø Kemudian masukan sepotong lempengan zink. Ukur suhu awal dan suhu selama reaksi berlangsung
Ø Masukan kurang lebih 50ml masukan ZnSO4 0,1M ke dalam gelas kimia 2
Ø Kemudian masukan sepotong lempengan logam tembaga.
Ø Perhatikan dan catat perubaha yang terjadi

7.       Analisa Data :
Ø  Cu di reaksikan dengan seng sulfat
Ø  Zn di reaksikan dengan tembaga sulfat
Ø Tembaga di reaksikan dengan asam klorida
Ø Zn di reaksikan dengan asam klorida

                                I.            Cu + ZnSO4  CuSO4 + Zn
CuCu2+ + 2e                        E0 = - 0,34
Zn2+ +2e  Zn                          E0 = - 0,763
                                                   E0 = -1,103 tidak sepontan

                              II.            Zn + CuSO4  ZnSO4 + Cu
Zn    Zn2+ +2e                        E0 = + 0,763
Cu2+ + 2e  Cu                        E0 = + 0.34
                                           E0 = + 1,103 reaksi sepontan

                            III.            Zn + 2HCl  ZnCl2 + H2
Zn    Zn2+ +2e                        E0 = + 0,763
2H+ + 2e  H2                          E0 = 0
                                           E0 = +0,763 reaksi sepontan

                            IV.            Cu + 2HCl  CuCl2 + H2
CuCu2+ + 2e                         E0 = - 0,34
2H+ + 2e  H2                           E0 = 0
                                            E0 =  -0,34 reaksi tidak sepontan


8.       Data pengamatan :

Nama Lempengan
CuSO4
ZnSO4
HCl
Tembaga (Cu)
-
Tidak beruah warna
Tidak berubah warna
Seng (Zn)
Berubah warna menjadi hitam
-
Bergelembung dan berubah warna menjadi hitam

9.      Kesimpulan :
Ø Reaksi manakah yang berlangsung sepontan? Jelaskan?
Reaksi Zn, karna Zn lempengan seng bereaksi dan E0 menghasilkan positif
Ø Apakah reaksi yang sepontan (dari pertanyaan 1) tesebut bersifat eksoterem/ endoterem?
Seng bersifat endoterem karna seng ersifat oksidasi.